Senin, 06 Maret 2017

Seorang Gadis Yang Membantu Ibunya Menjual Gorengan



PANAS nya minyak gorengan tak dirasa, sesekali peluh mengalir cukup deras didahinya. Bermacam gorengan dibuatnya untuk untuk para pembeli. Hilir mudik kendaraan yang berlalu di depan warungnya tak menghalangi untuk membantu ibu dan bapaknya berjualan.

Bagitulah yang dialami Diah Mega Putri yang membantu ibu bapak nya dalam kesehariannya menjual gorengan. Awalnya perempuan kelahiran Jember 19 Maret 1992 bercita bercita ingin menjadi dokter, sempat ingin melanjutkan kuliah kedokteran, namun kurangnya biaya.

Setiap hari ia selalu berjualan bersama ibunya, dari jam 14.00-23.00, bermacam gorengan di tempat tersebut. Bemacam makanan hingga minuman ia jual. Mulai dari mendoan, bakwan pisang goreng, dage, molen, lontong, dan berbacam minuman.

Utamakan Keluarga

Sebenarnya ada di benak Diah untuk mencari pekerjaan lain. Hanya saja, Diah masih ingin membantu ibu dan bapaknya berjualan gorengan. "Yang penting ibu sama bapak dulu, masalah keinginan ingin bekerja nanti dulu sudah," ujar alumnus SMKN 1 Jember ini.

Diah memang sudah bukan remaja lagi. Tapi bagi wanita seumuran Diah, sudah luar biasa bisa merasakan pahit manisnya hidup. Bagaimana mencari sepeser uang pun sudah dirasakannya. Dulu Diah dan ibunya berjualan keliling, namun saat ini Diah dan Ibunya bisa berjualan di depan Puskesmas Patrang. "Dulu panas terik matahari, dan dinginnya hawa malam biasa menemani saya. Namun saat ini Diah bisa berjualan tanpa menghawatirkan panas terik matahari dan dinginnya malam. (rs)


Jember, 06 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar